KEMAGNETAN
- Magnet : Merupakan logam yang dapat menarik logam lainnya
- Benda magnetis : Benda-benda yang dapat ditarik oleh magnet
- Benda nonmagnetis : Benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet
- Ferromagnetis : Benda yang dapat ditarik kuat oleh magnet. Contoh : besi, baja, nikel, kobalt, dan paduan logam.
- Paramagnetis : Benda yang ditarik lemah oleh magnet. Contoh : alumunium, tembaga, dan platina
- Diamagnetis : Benda yang mengalami tolakan terhadap magnet. Contoh : timah dan bismut
- Macam-macam bentuk magnet :
- Batang
- Silinder
- Jarum
- Tapal kuda
- 3 cara membuat magnet :
Sebuah bahan dapat dibuat menjadi magnet dengan cara menggosokan bahan tersebut dengan magnet yang kuat secara searah dan berulang-ulang.
2. Dengan aliran arus listrik
Pembuatan magnet dengan aliran arus listrik dilakukan dengan cara melilitkan logam nonmagnetik dengan kawat penghantar yang telah dialiri arus searah (DC). Sifat kemagnetannya akan hilang jika aliran arus dihentikan.
3. Dengan Induksi (Influensi)
Dilakukan dengan mendekatkan logam nonmagnet pada magnet sehingga sifat kemagnetan akan berpindah ke logam tersebut.
- Teori Magnet Elementer
- Sebuah magnet terdiri atas magnet-magnet kecil yang disebut magnet elementer dan tersusun secara teratur
- Besi, baja, dan benda magnetis lainnya yang belum menjadi magnet, terdiri atas magnet-magnet elementer tetapi susunannya tidak teratur
- Jika diberi besi atau baja yang berada dalam medan magnet maka magnet-magnet elementernya akan terinduksi dan berubah menjadi teratur sehingga menjadi bersifat magnet
- Besi lebih mudah dibuat magnet, tetapi hanya bersifat sementara karena magnet-magnet elementer besi lebih mudah teratur namun dengan mudah pula kembali tidak teratur
- Baja lebih sukar dibuat magnet karena magnet-magnet elementer baja lebih sulit menjadi teratur namun jika sudah teratur dapat bertahan lama
- Cara menghilangkan sifat magnet
- 4 macam sifat magnet
- Sebuah magnet mempunyai 2 kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan
- Gaya tarik terbesar sebuah magnet terdapat pada kedua kutub magnet
- Kutub senama, yaitu kutub utara dengan kutub utara dan kutub selatan dengan kutub selatan selalu tolak-menolak
- Kutub berlawanan, yaitu kutub utara dan kutub selatan selalu tarik-menarik
- Medan Magnet
Kutub selatan memiliki gaya arus kedalam dan kutub utara memiliki gaya arus keluar, jadi kutub utara selalu masuk ke dalam kutub selatan.
- Kemagnetan bumi
Kutub utara jarum kompas selalu menunjuk ke utara karena ditarik oleh kutub selatan magnet bumi dan sebaliknya. Sudut deklinasi adalah sudut penyimpangan yang dibuat oleh jarum kompas dengan arah utara-selatan. Sudut Inklinasi adalah sudut yang dibentuk oleh jarum kompas dengan bidang mendatar. Apabila kutub utara jarum kompas menunjuk ke bawah, sudut inklinasinya disebut positif, dan apabila kutub utara jarum kompas menunjuk ke atas sudut inklinasinya disebut negatif.
- Hubungan antara aliran arus listrik dengan kemagnetan jarum kompas
Hans Christian Oersted (1777-1851) dari Universitas Kopenhagen, Denmark melakukan percobaan untuk memahami hubungan antara aliran arus listrik dan magnet. Dari percobaan tersebut dapat diamati bahwa kutub magnet jarum kompas menyimpang saat berada di dekat penghantar berarus listrik. Terjadinya penyimpangan magnet-magnet jarum kompas di sekitar penghantar berarus listrik terdapat medan magner. Arah garis gaya medan magnet di sekitar berarus listrik bergantung pada arus.
Arah medan magnet disekitar arus listrik dapat dicontohkan dengan kaidah tangan kanan. Apabila ibu jari menunjuk arah arus maka keempat jari-jari yang di genggam menunjuk arah garis-garis gaya.
- Medan magnet pada kumparan
Apabila arah arus listrik disalah satu ujung sesuai dengan arah jarum jam, berarti ujung kumparan yang dituju menjadi kutub utara. Sebaliknya, jika arah arus berlawanan dengan arah putaran jarum jam, berarti ujung kumparan yang dituju menjadi kutub selatan.
- Elektromagnetik
- Kemagnetan dapat diperkuat dengan cara memperbanyak jumlah lilitan, memperbesar arus, dan bahan inti yang dimasukkan.
- Kemagnetan elektromagnet dapat dihilangkan dengan mudah yaitu dengan cara memutuskan aliran arus listriknya.
- Letak kutub-kutub elektromagnet dapat dibolek-balik dengan cara mengubah-ubah arah arusnya.
- Bentuk elektromagnet dapat dibuat sesuai keperluannya seperti bentuk batang dan bentuk U
- Gaya Lorentz
Pada saat arus mengalir, alumunium foil menyimpang dengan arah tertentu. Apabila letak kutub baterai ditukar(berarti arah arus berbalik) ternyata arah penyimpangan alumunium foil berlawanan arah dengan arah penyimpangan sebelumnya. hal itu menunjukkan bahwa arah gaya magnet bergantung pada arah arus listrik.
Penambahan jumlah baterai akan memperbesar kuat arus listrik ataupun kuat medan magnet. Ketika arus pada alumunium foil diperbesar, ternyata penyimpangan pelat tersebut makin besar pula. Hal itu berarti gaya magnet pada penghantar sebanding dengan kuat arus listrik pada penghantar itu.
Arah gaya Lorentz juga dapat diterapkan dengan kaidah tangan kiri. Ibu jari menunjuk arah gaya Lorentz (F), sedangkan jari telunjuk menunjukkan arah medan magnet (B). Adapun jari tengah menunjukkan arah kuat arus listrik (l).
Rumus besarnya gaya Lorentz :
F = B×I×l
Keterangan :
F = gaya Lorentz dalam satuan newton (N)
B = kuat medan magnet dalam satuan tesla (T)
I = kuat arus dalam satuan ampere (A)
l = panjang penghantar di dalam medan magnet dalam satuan meter (m)